Senin, 12 Maret 2012

INTER-LAZIALE sebuah persahabatan yg indah

Sebuah catatan panjang sejarah dan kejadian Dramatis di Stadion GIUSEPPE MEAZZA,SAN SIRO

Milano - 23 April 2011
Menjelang laga INTER VS LAZIO di pekan-pekan terakhir yang krusial di serie A musim 2011/2012.

Lazio sedang bersaing keras dengan Udinese untuk mengamankan tempat di UCL dan Inter sedang berjuang keras menghidupkan asa Scudetto yang hampir pasti di raih AC milan, ketika kedua tim memasuki lapangan ,dari salah satu bagian stadion puluhan flare warna biru langit dinyalakan disusul pekikan ribuan orang :
" As Roma Ce solo Lazio " atau (Di kota Roma hanya ada Lazio ) kita yang hanya menyaksikan di televisi tentu mengira itu adalah ulah suporte Lazio, sebenarnya bukan,
Flare dan teriakan itu justru dilakukan dari CURVA NORD stadion GM oleh puluhan ribu Interisti yang tergabung dalam Boys SAN dan beberapa kelompok Ultras Inter lainya. Baru setelah itu dari sisi Irriducibili Lazio dinyalakan flare warna biru gelap (warna Inter) dan para Laziali meneriakan :
" FORZA INTER ALE-ALE " itu adalah ritual selamat datang dari Interisti untuk Laziali dan tanda persahabatan Laziali bagi Interisti.

Ritual itu sudah berusia lebih dari satu dekade sejak kedua kelompok suporte Ultras menjalin gamellaggio.
(twinning,persaudaraan) di stadion Olimpico, ritual dilakukan sebaliknya, Irriducibili Lazio menyalakan flare biru gelap di sertau teriakan " FORZA INTER ALE-ALE " dan di balas oleh Interisti dengan flare biru langit dan teriakan " A ROMA CE SOLO LAZIO "
Mengapa kita bersahabat dengan Lazio ?? Karena sama-sama menempati Curva Nord.
Dan mengapa Lazio berseteru dengan As Roma ? Karena menghuni kota yang sama. Itu memang salah satu alasan tetapi latar belakang sesungguhnya adalah sebuah sejarah panjang dan kompleks,dimulai bahkan dari saat awal eksistensi kedua klub itu.

Takdir mulai saat kelahiran SS Lazio dibentuk tahun1900 oleh para politisi dan usahawan berhaluan, politik kanan dan anti-Yahudi serta berbasis pendukung kaum terpelajar dan kalangan menengah atas Roma

kelompok berhaluan serupa juga yang mendirikan Inter saat melepas diri dari AC milan tahun 1908, saat diktator fasis Benito Mussolini berkuasa di Italia. Dia memerintahkan semua klub di kota Roma di-merger menjadi AS Roma tahun 1927. Semua mematuhi,kecuali SS Lazio yang menentang dan tetap berdiri sendiri. As Roma dikuasai oleh golongan kiri dan didukung oleh kelas buruh dan masyarakat Yahudi (kelompok serupa yang mendukung AC milan,Mussolini melakukan hal yang sama,dan Intef melakukan penentangan yang sama sehingga sementara harus berganti nama menjadi Ambrosiana Milano,
Sejarah awal ini setelah menyamai ikatan antara SS Lazio dan Inter serta menempatkan AS Roma dan AC milan pada pihak yang bersebrangan,Lokasi yang sama di Curva Nord (Lazion dan Inter) dan Curva Sud ( As Roma dan AC milan ) makin mempertajam perbedaan ini.

Dan tentu saja,faktor lokasi di kota yang sama menjadikan persaingan Lazio -Roma menjadi semakin memanas, Lazio dan pendukungnya merasa sebagai yang pertama di Roma. Sedangkan As Roma menganggap dirinya satu-satunya klub yang menyandang nama kota. Persaingan ini sedemikian panasnya.

Sehingga Derby della Capitale (SS Lazio vs As Roma) dinobatkan sebagi derby paling panas di Italia bahkan di Eropa,melebihi Derby della madonnina ( Inter vs Ac milan)
Derby Manchester (MU vs M city) bahkan mengungguli El Classico (Barcelona vs Madrid), kalau Interisti dan Milanisti hanya panas di dunia maya, tetapi bersahabat di dunia nyata, Laziali dan Romanitis berseteru di dunia maya bahkan dunia nyata. Hampir tak pernah terjadi Deby della Capitale tanpa kerusuhan. Tercatat beberapa nyawa melayang dan ratusan orang terluka karena derbi ini. Derby della Capitale adalah " neraka " sepakbola Italia.
Gamellaggio Lazio -Inter persausaraan ini terjadi sepanjang sejarah. Tak pernah ada catatan insiden antra laziali dan Interisti, kesamaan aliran politik dan basis pendukung membuat kedua kelompok suporte ini selalu rukun.
Gamellaggio secara formal terjadi saat kedua suporte bertemu dalam fianl UEFA cup tahun 1998 di paris yang dimenangkan Inter 3-0.
Sikap ksatria Irrducibili Lazio dan sikap simpatik Boys SAN Inter membuat kedua suporter mendapatkan penghargaan fair play dari UEFA. Dan saat itu tercapailah kesepakatan persaudaraan antara Laziali dan Interisti yang makin menguat hingga hari ini, Inilah beberapa kejadian unik yang menunjukan eratnya gamellagio Lazio -Inter :
Nasib Tragis Zaccheroni, 5 mei 2002 pada pertandingan giornata 34
Musim 2001/2002 tanggal (macth terakhir,karena saat itu serie A hanya berisi 18 tim),terjadi peristiwa yang unik di stadion Olimpico pada laga Lazio vs Inter,saat itu Inter di ambang juara karena dengan cukup mengalahkan Lazio maka mereka akan meraih Scudetto mengungguli Juventus, maka laziali di stadion Olimpico,dimotori Irrducubili Lazio mendukung Inter habis-habisan,dan meminta Lazio kalah,agar yang mendapatkan Scudetto Inter,rival Lazio :Juventus, sayangnya malam itu para punggawa Nerazzuri gagal meraih Scudetto di depan mata,kalah 2-4 dari Biancoceleste. Dan juventus merebut Scudetto dengan 71 poin, Inter sendiri di posisi ke 3 dengan 69 poin akibat kejadian ini Irriducibili Lazio mendemo manajemen Lazio dan meminta allenatore Lazio. Alberto Zaccheroni dipecat. Zaccheroni akhirnya mengundurkan diri. Dia di musuhi Laziali justru karena timnya memenagkan laga, ironis, tapi itulah jiwa Irriducibili lazio :
Persahabatan dan solidaritas ditempatkan diatas sepak bola iti sendiri. Stadion Giuseppe Meazza tanpa Banner dan Flare, 5 Desember 2007 Pada tanggal 11 November 2007. Seorang DJ terkenal di kota Roma Gabriele sandri,seorang pendukung Ultras Lazio. Menjadi korban tak berdosa dalam kerusuhan antara sekelompok suporte anarkis Juventus dan kepolisian kota Roma, sandri tertembak di bagian belakang kepalanya oleh polisi,kerusuhan pun meledak,menuntut kejadian. Tidak hanya karena Laziali menyerang kantor polisi Roma,tapi juga di Milano, oleh Interisti menyerang kantor Milano,menunjukan solidaritasnya, untuk menghormati Sandri, Inter menunda pertandingan Inter vs Lazio di stadion GM. Yang seharusnya di gelar 14 November menjadi 5 Desember 2007, saat pertandingan berlangsung, Boy SAN Inter memprakarsai mengheningkan cipta selama 5 menit di stadion untuk menghormati Sandri.
Dan malam itu di Curva Nord Giuseppe Meazza,tempat para Interisti,sama sekali tidak terlihat sepotongpun spanduk. Banner ataupun sebuah flare pun yang mereka nyalakan,kelompok-kelompok Ultras Inter hanya membentangkan sebuah spanduk besar dengan tulisan warna biru langit berlatar belakang biru gelap bertuliskan " GABRIELE SANDRI,KAU AKAN SELALU BERADA DI HATI KAMI "
Korban berikutnya ,jersey no 12 SS Lazio, minggu 2 mei 2010 stadion Olimpico Roma dipenuhi pendukung Lazio dan Inter yang menatikan pertandingan serie A giornat 36 musim 2009/2010.

Pertandingan ini sangat menentukan bagi kedua tim,Bagi Inter memenangi pertandingan ini akan mempermuda meraih Scudetto, dan akan mengambil ali posisi cappolista dari AS Roma yang sementra unggul 1 poin,Bagi Lazio memenangi pertandingan ini akan lebih mengamankan diri dari kemungkinan degradasi ke seri B, karena saat itu Lazio berada di posisi 17 dan hanya terpaut 4 poin dari zona merah. Ritual gamellagio seperti pada pembukaan tulisan ini pun dilakukan itu hal biasa, yang luar biasa adalah banyak bendera Inter dan spanduk-spanduk pemberi semangat bagi Inter dikibarkan oleh Irriducili Lazio, yang paling mencengangkan tentu saja sebuah spanduk para Laziali yang ditunjukan kepada para pemain Lazio sendiri ;" KALAU SAMPAI MENIT KE 80 LAZIO UNGGUL,KAMI AKAN MASUK KE LAPANGAN !!! "
Spanduk ini disita polisi tak lama kemudian tetapi muncul spanduk-spanduk yang tak kalah mengerikan " NANDO (Maksudnya Fernando Muslera) BIARKAN BOLA MELEWATIMU,DAN KAMI AKAN TETAP MENYAYANGIMU " "ZARATE PAKETKAN GOL SAJA KAU CETAK ,KAMI PAKETKAN KAU KE BUENOS AIRES,"
Rupa-rupanya para pendukung Lazio ingin mengalahkan timnya, malam itu ,untuk melincinkan jalan Inter menuju Scudetto, Mereka lebih memilih resiko Lazio turun ke serie B dari pada Roma yang mendapatkan Scudetto,suasana pertandingan pun menjadi aneh,Lazio sama sekali sama sekali tidak memperoleh dukungan fansnya sendiri walaupun bermain di Olimpico,sebaliknya Inter sebagai tamu justru memperoleh dukungan luar biasa,setiap kali pemain Inter menguasai bola para laziali berteriak "BIARKAN MEREKA LEWAT !!" malam itu portiere lazio, fernando muslera,bermain sangat gemilang, tak kurang dari 10 penyelamat luar biasa dilakukanya,Tiap kali Muslera menggalkan gol Inter teriak cemoohan pun berkumandang ke arahnya akhirnya,pada injur time babak pertama tandukan Walter samuel mengubah skor 0-1. Satdion bergelar muncul spanduk ejekan " OH..NOoo Roma !!! " Di babak kedua mental pemain Lazio (kecuali Muslera yg tetap bermain gemilang ) pun runtuh. Kesalahan -demi kesalahan dilakukan dan membuat Thiago Motta mengenapkan kemenangan Inter menjadi 2-0 menit ke -70. Di akhir pertandingan ,para pemain Lazio ,meninggalkan pertandingan dengan sedih dan marah karena merasa " Dihianati " Laziali, presiden Roma Rosella sensi mengencam habis-habisa ulah Laziali tersebut, Jose Mourinho hanya berkomentar pendek " SAYA BELUM PERNAH MENYAKSIKAN YANG SEPERTI INI ".
Asisten pelatih Lazio mengakui bahwa anak asuhanya sangat terpengaruh oleh suasana Stadion dan tidak bisa menampilkan performa terbaiknya Inter akhirnya merebut Scudetto. 2009/2010
Dengan keunggulan 2 poin atas AS Roma. Syukurlah, Lazio mampu memenagi 2 laga sisa terhindar degradasi dan menempati posisi akhir klasemen di urutan ke 12, Insiden ini membuat presiden Lazio Claudio Lolito marah besar.tahun 2003 Lazio memutuskan untuk meng istirahatkan Jersey no,12 sebagai penghormatan kepada Irriducibili Lazio sebagai " pemain ke 12," tetapi karena kejadian ini (ditambah lagi dengan kehadiran politisi lawan Lotito di tribun Irriducibili Lazio beberapa pertandingan sebelumnya ) maka jersey no.12 di tarik kembali dari per istirahatanya dan pada musim 2010/2011 dipakai difensore Marius Stankevicius,satu bukti lagi ,bahwa bagi Irriducibili Lazio,persahabatan dan solidaritas adalah yang terpenting ,kawan dan rival Bersama.

Bagaimana di Indonesia ? Sejarah telah berbicara dan akhirnya menempatkan As Roma,AC milan, Juventus sebagai rival bersama, LAZIO DAN INTER ini masi sangat kurang terasa tak jarang Laziali dan interisti justru terlibat perdebatan panas di berbagai fanpage dan berbagai grup, padahal di Italia, persaudaraan ini demikian erat di dunia maya dan dunia nyata,yang telah ada adalah menempatkan As Roma ,Ac milan,juventus sebagai rival bersama,satu ke anehan lagi di Indonesia Milanisti dan Juventini cenderung bersahabat,sementara di Italia mereka berdua adalah rival (Dari berbagai sumber :
-forum LaCurvaNord,LazioForever,dan IrriducibiliLazio,ForzaInterForums,UltrasLazio)

Penulis asli :Galuh Lazialita
Biancocelesti
by Facebook Comment

Tidak ada komentar:

Posting Komentar