Minggu, 15 November 2015

Dibatas Hampa

Detik memaksa ingatan untuk bertanya
Menagih candu yang dulu begitu mudah aku menerima
Kini kabarmu hanya rintihan duka yang menyimpul dibatas hampa”

 Meringkuh riuh dalam angan sesak menjejal
Seperti kelam yang masih saja mendorong jauh terpental
Tangis keluh akan kisah cinta yang tak sempurna terpintal
Hingga sendiri dalam hampa menunggu ajal
Serpihan masa lalu masih saja menusuk berulang kali
Seperti tak bosan untuk terus menyakiti

Dan seiring lengan waktu menabuh irama sunyi
Aku meringkuk dibalik kelambu rindu beruntai caci
Mengumpat, penat…
Sumpah serapah yang tak kunjung berhenti buat lidah tercekat

Kucoba merengkuh waktu
Tersenyum bersama meski hati memilu
Bayangmu masih saja kitari anganku
Bersama merengkuh sendu dalam sedihku
Bagaimana mungkin bahagia tanpamu
Jika kamulah simpul senyumku

Ah, andai saja bisa kutemukan irama hatimu
‘kan kusenandungkan partitur rindu tertulis sepi

Bersama iringan desir angin rindu menghantui
Read more... Dibatas Hampa