“Detik memaksa ingatan untuk bertanya
Menagih candu yang dulu begitu mudah aku menerima
Kini kabarmu hanya rintihan duka yang menyimpul dibatas hampa”
Meringkuh riuh dalam angan sesak menjejal
Seperti kelam yang masih saja
mendorong jauh terpental
Tangis keluh akan kisah cinta
yang tak sempurna terpintal
Hingga sendiri dalam hampa
menunggu ajal
Serpihan masa lalu masih saja
menusuk berulang kali
Seperti tak bosan untuk terus
menyakiti
Dan seiring lengan waktu menabuh
irama sunyi
Aku meringkuk dibalik kelambu
rindu beruntai caci
Mengumpat, penat…
Sumpah serapah yang tak kunjung
berhenti buat lidah tercekat
Kucoba merengkuh waktu
Tersenyum bersama meski hati
memilu
Bayangmu masih saja kitari
anganku
Bersama merengkuh sendu dalam
sedihku
Bagaimana mungkin bahagia tanpamu
Jika kamulah simpul senyumku
Ah, andai saja bisa kutemukan
irama hatimu
‘kan kusenandungkan partitur
rindu tertulis sepi
Bersama iringan desir angin rindu
menghantui