Selasa, 30 Oktober 2012

Bukti Nyata Syi'ah Bukan Islam

Bukti Syi'ah Bukan Islam, tipu daya Syi'ah , bahaya Syi'ah , Syi’ah aliran sesat, hakikat Syi’ah, kufurnya Syi’ah, Syi’ah agama kafir, Perbedaan Islam dan Syi'ah.
Kebanyakan kaum muslimin mengira Syi'ah hanyalah khilafiyah atau salah satu madzhab seperti madzhab-madzhab yang umumnya dianut oleh kebanyakan kaum muslimin di Indonesia seperti Syafi'i, Hambali, Maliki dan Hanafi. Padahal MUI juga telah mengeluarkan fatwa bahwa Syi’ah adalah agama kafirdownload fatwa MUI tentang Syi'ah ). Simaklah perbedaan berikut antara Islam dengan Syi'ah.
1. Pembawa Agama Islam adalah Muhammad Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam.
1. Pembawa Agama Syi’ah adalah seorang Yahudi bernama Abdullah bin Saba’ Al Himyari.
[Majmu' Fatawa, 4/435]
2. Rukun Islam menurut agama Islam:
  1. Dua Syahadat
  2. Shalat
  3. Puasa
  4. Zakat
  5. Haji
[HR Muslim no. 1 dari Ibnu Umar]
2. Rukun Islam ala agama Syi’ah:
  1. Shalat
  2. Puasa
  3. Zakat
  4. Haji
  5. Wilayah/Kekuasaan
[Lihat Al Kafi Fil Ushul 2/18]
3. Rukun Iman menurut agama Islam ada 6 perkara, yaitu:
  1. Iman Kepada Allah
  2. Iman Kepada Malaikat
  3. Iman Kepada Kitab-Kitab
  4. Iman Kepada Para Rasul
  5. Iman Kepada hari qiamat
  6. Iman Kepada Qadha Qadar.
3. Rukun Iman ala Agama Syi’ah ada 5 Perkara, yaitu:
  1. Tauhid
  2. Kenabian
  3. Imamah
  4. Keadilan
  5. Qiamat
4. Kitab suci umat Islam Al Qur’an yang berjumlah 6666 ayat (menurut pendapat yang masyhur).
4. Kitab suci kaum Syi’ah Mushaf Fathimah yang berjumlah 17.000 ayat (lebih banyak tiga kali lipat dari Al Qur’an milik kaum Muslimin).
[Lihat kitab mereka Ushulul Kafi karya Al Kulaini 2/634]
5. Adzan menurut Agama Islam:
  • (Allōhu akbar) 4 kali
  • (Asyhadu allā ilāha illallōh) 2 kali
  • (Asyhadu anna Muhammadan rōsulullōh) 2 kali
  • (Hayya ‘alash Sholāh) 2 kali
  • (Hayya ‘alal falāh) 2 kali
  • (Allōhu akbar) 2 kali
  • (Lā ilāha illallōh) 1 kali
  • Lihat Video Adzan Agama Islam
5. Adzan Ala Agama Syi’ah:
  • (Allōhu akbar) 4 kali
  • (Asyhadu allā ilāha illallōh) 2 kali
  • (Asyhadu anna Muhammadan rōsulullōh) 2 kali
  • (Asyhadu anna ‘Aliyyan waliyullōh) 2 kali
  • (Hayya ‘alash Sholāh) 2 kali
  • (Hayya ‘alal falāh) 2 kali
  • (Hayya ‘alā khoiril ‘amal) 2 kali
  • (Allōhu akbar) 2 kali
  • (Lā ilāha illallōh) 2 kali
  • Lihat Video Adzan Agama Syiah
6. Islam meyakini bahwa shalat diwajibkan pada 5 waktu.
6. Agama Syi’ah meyakini bahwa shalat diwajibkan hanya pada 3 waktu saja.
7. Islam meyakini bahwa shalat Jum’at hukumnya wajib. [QS Al Jumu'ah:9]
7. Agama Syi’ah meyakini bahwa shalat jum’at hukumnya tidak wajib.
syiah-bukan-islam8. Islam menghormati seluruh sahabat Rasulullah dan meyakini mereka orang-orang terbaik yang digelari Radhiallohu ‘Anhum oleh Allah. [QS At Taubah 9:100]
8. Agama Syi’ah meyakini bahwa seluruh sahabat Rasulullah telah kafir (Murtad) kecuali Ahlul Bait (versi mereka), salman Al Farisi, Al Miqdad bin Al Aswad, Abu Dzar Al Ghifari.
[Ar Raudhoh Minal Kafi Karya Al Kulaini 8/245-246]
9. Islam meyakini bahwa Abu Bakar adalah orang terbaik dari umat ini setelah Rasulullah, kemudian setelahnya Umar bin Al Khatthab, lalu Utsman bin ‘Affan, lalu ‘Ali bin Abi Thalib.
9. Agama Syi’ah meyakini bahwa orang terbaik setelah Rasulullah adalah Ali bin Abi Thalib, adapun Abu Bakar dan Umar bin Al Khatthab adalah dua berhala Quraisy yang terlaknat.
[Ajma'ul Fadha'ih karya Al Mulla Kazhim hal. 157].
10. Islam meyakini bahwa Abu bakar adalah orang yang paling berhak menjadi khalifah sepeninggal Rasulullah.
10. Agama Syi’ah meyakini bahwa orang yang paling berhak menjadi khalifah sepeninggal Rasulullah adalah Ali bin Abi Thalib.
11. Islam meyakini bahwa Abu Bakar adalah khalifah pertama yang sah.
11. Agama Syi’ah memposisikan Abu Bakar sebagai perampas kekhalifahan dari ‘Ali bin Abi Thalib
12. Islam meyakini bahwa Mu’awiyah bin Abi Sufyan, ‘Amr bin Al ‘Ash, Abu Sufyan termasuk sahabat Rasulullah
12. Agama Syi’ah meyakini bahwa mereka pengkhianat dan telah kafir (Murtad) dari Islam.
13. Tata shalat agama Islam Lihat Videonya
13. Tata shalat agama Syiah Lihat Videonya
Perhatian: Semua yang kami sampaikan ini bersumberkan dari kitab-kitab yang mereka jadikan rujukan dan sebagiannya dari situs resmi mereka.
Lihat video Lainnya tentang Kesesatan syiah videosyiah.com
Semoga tulisan tentang Bukti Syi'ah Bukan Islam yang singkat ini bisa menyadarkan kaum muslimin akan bahaya Syi’ah dan Syi’ah adalah agama kafir (Sumber)

kilowyk

Ketika Umat Islam Dibantai Syi’ah


say-no-to-syiahKetika Ummat Islam di Suriah dibantai rezim Syi’ah, dan ketika Ummat Islam di Iran dibantai dan mengalami perlakuan diskriminatif oleh para penguasa Syi’ah, saat itu pula di Indonesia misionaris Syi’ah leluasa menjajakan paham sesatnya di radio, surat kabar, televisi, hingga ke perguruan tinggi Islam seperti UIN dan IAIN.
Kalangan Syi’ah itu tidak perlu menunggu jadi mayoritas lebih dulu untuk menjadi penguasa di suatu kawasan, karena dalam posisi sebagai minoritas pun mereka bisa merebut kekuasaan dari tangan kaum Sunni (Ahlus Sunnah wal Jama’ah). Salah satu sebabnya, mereka ditopang kekuatan negara-negara kafir yang memusuhi Islam.
 Itulah sebabnya, meski di Indonesia penduduk berpaham Syi’ah merupakan minoritas, namun mereka terlihat berani, tidak lagi malu-malu dan tidak lagi berta’qiyah. Kasus Sampang yang terjadi pada 29 Desember 2011 lalu, menunjukkan hal itu. Secara akal, bila tidak ada kasus Sampang, boleh jadi kewaspadaan Ummat Islam terhadap gerakan Syi’ah yang sudah sedemikian berani dan nekat, tidak bangkit ke permukaan.
ADA FENOMENA yang paradoks, ketika Ummat Islam di Suriah dibantai rezim Bashar Assad (kelahiran Damaskus, 11 September 1965) yang berpaham Syi’ah Nushairiyah; dibantai di Iran yang merupakan pusatnya paham sesat Syi’ah, bahkan di Teheran ibukota Iran tidak ada satu pun masjid Sunni (Ahlus Sunnah wal Jama’ah); di Indonesia yang konon berpaham Ahlussunnah wal jama’ah ini, para misionaris Syi’ah justru leluasa mempropagandakan bahwa Syi’ah itu bagian dari Islam, atau merupakan salah satu madzhab dalam Islam.
 Para misionaris Syi’ah itu seolah tidak terusik oleh fakta kekejaman kalangan Syi’ah di Suriah dan di Iran yang membunuhi Ummat Islam. Para misionaris itu tetap saja menjajakan kebohongan bahwa Syi’ah dan ahlussunnah wal jama’ah itu sama-sama Islam yang layak hidup berdampingan, jangan membesar-besarkan perbedaan, Syi’ah itu Islam juga, tuhannya Allah, nabinya Muhammad Shallallahu 'Alaihi wa Sallam dan sebagainya. Padahal iblis juga mengakui Allah adalah Dzat Yang Maha Kuasa. Namun iblis mengingkari perintah Allah dan wahyu-Nya yang disampaikan kepada Muhammad Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam.
Artinya, dari segi tauhid, iblis justru terlihat lebih baik dari kalangan Ahmadiyah yang menjadikan Mirza Ghulam Ahmad sebagai nabi setelah Muhammad Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam; juga lebih baik dari sekte Syi’ah bathiniyah yang mempertuhankan Ali bin Abi Thalib ra. Salah satu materi bid’ah yang diprakarsai Syi’ah bathiniyah adalah peringatan maulid Nabi. Di Indonesia, peringatan maulid Nabi menjadi program “wajib” di kalangan yang menyebut dirinya ahlussunnah wal jama’ah. Bahkan, mereka tidak hanya ‘mewajibkan’ peringatan maulid, tetapi mencibir Ummat Islam yang menolak peringatan maulid dengan sebutan wahabi.
Fakta kekejaman penguasa Syi’ah di Suriah dapat diperoleh dari Wahid Shaqr. Menurut juru bicara Gerakan Perubahan Nasional Suriah ini, selama satu tahun revolusi Suriah berlangsung, lebih dari 15 ribu warga sipil muslim Suriah gugur oleh serangan militer rezim Bashar Assad. Sebelumnya, menurut ustadz Ghiyath Abdul Baqi Asyuraiqi asal Suriah ketika berkunjung ke Indonesia Februari lalu, sejak revolusi yang terjadi pada 15 Maret 2011, rezim Syi’ah Nushairiyah Bashar Assad menghancurkan wilayah pemukiman penduduk Sunni (Ahlus Sunnah wal Jama’ah) dengan tank, roket, dan serangan bom.
Bahkan serangan militer yang brutal itu juga ditujukan kepada sejumlah masjid yang di dalamnya masih berlangsung pelaksanaan ibadah shalat. Akibat serangan itu, selama satu tahun revolusi, terdapat belasan ribu Ummat Islam tewas di tangan rezim Syi’ah ini, sedangkan sekitar 5.000 jiwa lebih lainnya menderita luka-luka serius hingga ringan.
Masih menurut ustadz Ghiyath Abdul Baqi Asyuraiqi, Ummat Islam yang lolos dari lubang maut serangan brutal tersebut, dimasukkan ke dalam penjara. Jumlahnya mencapai 100.000 lebih. Sebagian lainnya mengungsi ke Lebanon, Turki, Jordan, Arab Saudi dan negara-negara lainnya, yang jumlahnya mencapai lebih dari 500 ribu jiwa.
Di Suriah, komunitas Syi’ah adalah minoritas. Ketika mereka menguasai kekuatan politik dan militer, maka warga Islam Sunni (Ahlus Sunnah wal Jama’ah) yang jumlahnya mencapai 80 persen dari total penduduk Suriah yang mencapai 20 juta jiwa ini pun menjadi sasaran pembantaian. Menurut catatan, sekitar 10 persen penduduk Suriah adalah penganut Syi’ah Nushairiyah (yang sedang berkuasa), lima persen Syi’ah bathiniyah, dan lima persen lainnya penganut Nashrani.
Jadi, kalangan Syi’ah itu tidak perlu menunggu jadi mayoritas lebih dulu untuk menjadi penguasa di suatu kawasan, karena dalam posisi sebagai minoritas pun mereka bisa merebut kekuasaan dari tangan kaum Sunni (Ahlus Sunnah wal Jama’ah). Salah satu sebabnya, mereka ditopang kekuatan negara-negara kafir yang memusuhi Islam.
Itulah sebabnya, meski di Indonesia penduduk berpaham Syi’ah merupakan minoritas, namun mereka terlihat berani, tidak lagi malu-malu dan tidak lagi berta’qiyah. Kasus Sampang yang terjadi pada 29 Desember 2011 lalu, menunjukkan hal itu. Kalau tidak ada kasus Sampang, boleh jadi kewaspadaan Ummat Islam terhadap gerakan Syi’ah yang sudah sedemikian berani dan nekat, tidak bangkit ke permukaan.
Dari Radio Sampai UIN IAIN
 Gerakan Syi’ah tidak melulu berupa program terstruktur dari sebuah lembaga berbadan hukum yang jelas-jelas menyatakan dirinya Syi’ah, tetapi bisa disisipkan di lembaga-lembaga yang terlanjur diidentifikasi sebagai lembaga bukan Syi’ah oleh masyarakat. Misalnya, di Radio Silaturahim (Radio Rasil) yang memposisikan diri sebagai radio dakwah Islam, ternyata di sebagian acaranya, ada propaganda paham sesat Syi’ah. Terutama acara yang dibawakan oleh ustadz Husen Alatas dan ustadz Zen Al-Hady.
 Di sejumlah masjid yang secara kultural lebih dekat ke NU (Nahdlatul Ulama), ada kalanya bisa ditemukan materi khotbah Jum’at yang mengandung propaganda paham sesat Syi’ah, dan hal tersebut tidak disadari oleh jama’ah maupun pengurusnya. Begitu juga dengan televisi RI maupun swasta, karena pemilik dan pengelola program keagamannya awam, maka mereka seringkali tidak menyadari sedang ditunggangi oleh para misionaris Syi’ah untuk mengkampayekan paham sesat Syi’ah. Bahkan TVRI beberapa tahun yang lalu pernah kecolongan selama Ramadhan menyiarkan materi Syi’ah, sehingga pihak MUI (Majelis Ulama Indonesia) menurut salah seorang ketua MUI, menyatakan keberatannya.
 UIN alias IAIN yang selama ini suka disebut sebagai lembaga pendidikan tinggi Islam yang juga melahirkan paham liberal bahkan neo-komunisme, juga bisa dirasakan adanya gerakan Syi’ah di dalamnya. Misalnya, melaui sejumlah disertasi maupun tesis yang berbau Syiah. Bahkan, ada disertasi dan tesis yang justru mempromosikan konsep Nikah Mut’ah ynag sudah diharamkan Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam.
 Misalnya, salah satu tesis karya Munawar, SHI dari IAIN/UIN Sunan Kalijaga Jogjakarta, 13 Desember 2006, berjudul Nikah Mut’ah Sebuah Alternatif Solusi Perzinaan. Dari UIN Sunan Kalijaga Jogjakarta, setidaknya bisa ditemui belasan karya tulis (tesis dan disertasi) yang berbau Syi’ah. Di UIN Alaudin Makassar, bisa ditemui sekitar lima karya tulis yang berbau Syi’ah. (lihat,  Astaghfirullah… Sejumlah disertasi dan tesis di UIN IAIN Indonesia berbau Syiah, bahkan ada yang promosi Nikah Mut’ah)
 Menurut informasi Nugon di suatu milis yang anggotanya para intelektual Muslim di dalam negeri maupun luar negeri, di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, pada masa tertentu yang namanya tesis atau skripsi harus cenderung kepada paham Mu’tazilah, Syi’ah atau Sepilis. “Kalau lurus, lempeng, ndak laku, sulit di-approved untuk diuji, dan sulit lulus. Koko ane dulu mengajukan skripsi yang cukup brilian menurut ane, yaitu perbandingan Shakespeares vs Dongeng 1001 Malam. Mau dibedah dari segi sastra. Tapi lama sekali tidak ditanggapi oleh dosen pembimbingnya. Walhasil terpaksa ganti haluan, cari topik skripsi yang ringan-ringan, baru di-approved.”
Di UIN Alaudin Makassar, konon tokoh Syi’ah Jalaluddin Rakhmat menempuh program untuk gelar doctor di sana, namun diprotes oleh para tokoh Islam. Maka dalam wisuda ke-61 periode Desember 2011, yang berlangsung pada hari Kamis tanggal 29 Desember 2011, di Auditorium UIN Alauddin  Rektor UIN Alauddin, Prof Dr H A Qadir Gassing HT MS, menjelaskan, UIN Alaudin Makassar tidak memberi gelar doktor kepada Jalaluddin Rakhmat (Kang Jalal), namun Kang Jalal sendiri yang mendaftar secara resmi melalui program doktor by research.
Sikap petinggi UIN Alaudin Makassar yang toleran dan akomodatif terhadap Jalaluddin Rakhmat yang selama ini jelas-jelas berpaham Syi’ah menunjukkan bahwa gerakan Syi’ah memang berani dan terang-terangan. Selama ini Jalaluddin Rakhmat melalui sejumlah tulisannya mengkafirkan sahabat Nabi.
Misalnya, dalam Buletin al Tanwir Yayasan Muthahhari, IJABI Jabar bekerjasama dengan IJABI Sulsel, Edisi Khusus No. 298. 10 Muharram 1431 H.  hal. 3, Kang Jalal mengatakan bahwa para sahabat merobah-robah agama. Di halaman berikutnya, Kang Jalal mengatakan bahwa para sahabat murtad.
 Sedangkan melalui tulisannya berjudul Al Mushthafa (Manusia Pilihan yang Disucikan), Bandung: Simbiosa Rekatama Media, 2008. hal. 24, Kang Jalal mengatakan bahwa Muawiyah tidak hanya fasik bahkan kafir, tidak meyakini kenabian. Kemudian di halaman 73, Kang Jalal mengatakan bahwa ia (Muawiyah) bersama dengan Abu Sufyan dan Amr bin ash telah dilaknat oleh Nabi Shallallahu 'Alaihi wa Sallam.
 ***
Begitulah faktanya, ketika Ummat Islam di Suriah dibantai rezim Syi’ah, ketika Ummat Islam di Iran dibantai dan mengalami perlakuan diskriminatif oleh para penguasa Syi’ah, sementara itu di Indonesia misionaris Syi’ah leluasa menjajakan paham sesatnya di radio, suratkabar, televisi, hingga ke perguruan tinggi. Ketika tokoh-tokoh penyesat bepaham sesat Syi’ah kian berani, pantaskah tokoh Islam ahlussunnah wal jama’ah justru cari aman, pura-pura tidak tahu, atau justru berbalik arah mendukung Syi’ah? (Oleh: Hamzah Tede dan Hartono Ahmad Jaiz-Sumber)
kilowyk

Syi'ah Bukan Islam, tapi Ordo Sesat! Kesesatannya Diakui Ulama Dunia, MUI, NU & Depag

bahaya-syiahYOGYAKARTA (voa-islam.com) - Majelis Mujahidin (MM) menyesalkan pernyataan oknum pimpinan Majelis Ulama Indonesia (MUI) Pusat, Umar Syihab yang menuntut diakui eksistensinya sebagai penganut agama Islam. Pernyataan ini memperkeruh suasana dengan mendompleng insiden Sampang (29/12/2011) sebagai momentum untuk merehabilitasi kesesatan ordo Syi’ah. Demikian rilis MM yang diterima voa-islam.com, Kamis (5/1/2012).
“Kasus pembakaran padepokan ordo Syi’ah oleh warga masyarakat Nangkerang, Sampang, Madura, digunakan sebagai momentum rehabilitasi kesesatan Syi’ah oleh tokoh-tokoh Syi’ah di Indonesia. Dalam kasus ini, Syi’ah memposisikan diri sebagai pihak yang teraniaya dan dizalimi, bukan saja oleh umat Islam tapi juga Negara,” ujar Majelis Mujahidin dalam rilis yang ditandatangani oleh Al-Ustadz Muhammad Thalib (Amir), Irfan S. Awwas (Ketua), dan M. Shabbarin Syakur (Sekretaris).
Sebagai sebuah ordo agama, jelas Thalib, Syi’ah dinyatakan sesat dan bukan bagian dari Islam, karena keyakinan serta doktrinnya yang menghina Nabi Shallallahu 'Alaihi wa Sallam dan para shahabat. Indoktrinasi Syi’ah menyatakan bahwa: Imam Syi’ah maksum dan derajatnya lebih tinggi dari Rasulullah, Al-Qur’an yang ada sekarang palsu, para shahabat Nabi semuanya pendusta karena itu semua hadits shahih dalam kitab hadits kaum Muslimin dianggap palsu. Dan mereka menganggap para khalifah selain Ali karramallahu wajhah adalah para perampas kekuasaan kekhalifahan. Dan yang paling menjijikkan, mereka melakukan  mut’ah alias kawin kontrak.
Oleh karena itu, lanjut Thalib, para ulama Islam sepakat memvonis Syi’ah bukan Islam. Di antara ulama besar yang menyatakan demikian adalah: Imam Ahmad bin Hambal, Imam Malik, Imam Syafi’i, Al-Bukhari, Abu Hamid Muhammad Al-Muqaddasi, Ibnu Katsir, Ibnu Taimiyah dll. Abu Zur’ah Ar-Razi mengatakan: “Bila Anda melihat seseorang mencela salah seorang shahabat Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam, maka ketahuilah orang tersebut adalah zindiq. Karena ucapannya itu berakibat membatalkan Al-Qur’an dan As-Sunnah.”
Selain itu, Majelis Mujahidin juga mengungkap konsensus lembaga dan ormas Islam Indonesia yang menyatakan bahwa ajaran Syi’ah sesat dan menyesatkan.   Rakernas MUI 4 Jumadil Akhir 1404 H/7 Maret 1984 M di Jakarta, MUI telah merekomendasikan perlunya umat Islam bangsa Indonesia waspada terhadap menyusupnya paham Syi’ah yang memiliki perbedaan-perbedaan pokok dengan ajaran Islam Ahlu Sunnah (pengikut Qur’an dan Sunnah).
PBNU pernah mengeluarkan surat resmi Nomor: 724/A. II. 03/10/1997, 12 Rabiul Akhir 1418 H/14 Oktober 1997 M yang ditandatangani Rais Aam KH. M. Ilyas Ruhiat dan Katib Aam KH. M. Drs. Dawam Anwar. Mengingatkan kepada bangsa Indonesia agar tidak terkecoh oleh propagandis-propagandis Syi’ah, dan perlunya umat Islam bangsa Indonesia mengetahui perbedaan prinsipil ajaran Syi’ah dengan Islam.
Departemen Agama RI (sekarang Kemenag RI) telah mengeluarkan Surat Edaran Nomor: D/BA. 01/4865/1983, 5 Desember 1983 tentang, “Hal ihwal Mengenai Golongan Syi’ah” menyatakan bahwa ajaran Syi’ah tidak sesuai bahkan bertentangan dengan ajaran Islam.
Karenanya, Majelis Mujahidin menegaskan bahwa Syi’ah adalah bukan Islam tapi ordo sesat, dan orang yang menyatakan Syi’ah tidak sesat, berarti dia adalah orang sesat. “Bahwa Syi’ah bukan dari golongan Islam. Siapa saja yang tidak menganggap Syi’ah sesat berarti dia sesat,” ujar Thalib. [Desastian - Sumber]

kilowyk

Fatwa MUI Tentang Syi’ah

fatwa-mui
Majelis Ulama Indonesia dalam Rapat Kerja Nasional bulan Jumadil Akhir 1404 H./Maret 1984 M merekomendasikan tentang  faham Syi’ ah sebagai berikut :
Faham Syi’ah sebagai salah satu faham yang terdapat dalam dunia Islam mempunyai perbedaan-perbedaan pokok dengan mazhab Sunni (Ahlus Sunnah Wal Jamm’ah) yang dianut oleh Umat Islam Indonesia.
 Perbedaan itu di antaranya :
  1. Syi’ah menolak hadis yang tidak diriwayatkan oleh Ahlu Bait, sedangkan Ahlu Sunnah wal Jama’ah tidak membeda-bedakan asalkan hadits itu memenuhi syarat ilmu mustalah hadis.
  2. Syi’ah memandang “Imam” itu ma ‘sum (orang suci), sedangkan Ahlus Sunnah wal Jama’ah memandangnya sebagai manusia biasa yang tidak luput dari kekhilafan (kesalahan).
  3. Syi’ah tidak mengakui Ijma’ tanpa adanya “Imam”, sedangkan Ahlus  Sunnah wal Jama’ ah mengakui Ijma’ tanpa mensyaratkan ikut sertanya “Imam”.
  4. Syi’ah memandang bahwa menegakkan kepemimpinan/pemerintahan (imamah) adalah termasuk rukun agama, sedangkan Sunni (Ahlus Sunnah wal Jama’ah) memandang dari
    segi kemaslahatan umum dengan tujuan keimamahan adalah untuk menjamin dan melindungi da’wah dan kepentingan umat.
  5. Syi’ah pada umumnya tidak mengakui kekhalifahan Abu Bakar as-Siddiq, Umar Ibnul Khatab, dan Usman bin Affan, sedangkan Ahlus Sunnah wal Jama’ah mengakui keempat Khulafa’ Rasyidin (Abu Bakar, Umar, Usman dan Ali bin Abi Thalib).
 Mengingat perbedaan-perbedaan pokok antara Syi’ah dan Ahlus Sunnah wal Jama’ah seperti tersebut di atas, terutama mengenai perbedaan tentang “Imamah”(pemerintahan)”, Majelis Ulama Indonesia menghimbau kepada umat Islam Indonesia yang berfaham Ahlus Sunnah wal Jama’ah agar meningkatkan kewaspadaan terhadap kemungkinan masuknya faham yang didasarkan atas ajaran Syi’ah
 Ditetapkan : Jakarta, 7 Maret 1984 M
4 Jumadil Akhir 1404 H

 KOMISI  FATWA MAJELIS  ULAMA  INDONESIA
 Ketua                                                              Sekretaris
 Ttd                                                                       Ttd

Prof. K.H. Ibrahim Hosen, LML                                H. Musytari Yusuf, LA

(Untuk mendownload, silahkan klik disini )

kilowyk

Pernyataan Pers Majelis Mujahidin: Syi’ah Bukan Islam

MMI
KASUS pembakaran padepokan ordo Syi’ah oleh warga masyarakat Nangkerang, Sampang, Madura, 29 Desember 2011 lalu, digunakan sebagai momentum rehabilitasi kesesatan Syi’ah oleh tokoh-tokoh Syi’ah di Indonesia.
Dalam kasus ini, Syi’ah memosisikan diri sebagai pihak yang teraniaya dan dizalimi, bukan saja oleh umat Islam tapi juga Negara. Bahkan melalui berbagai pernyataan simpatisan Syi’ah, mereka menuntut diakui eksistensinya sebagai penganut agama Islam, seperti dinyatakan salah seorang pimpinan MUI Pusat, Umar Syihab:
“MUI tidak pernah menyatakan bahwa Syiah itu sesat. Syiah dianggap salah satu mazhab yang benar sama halnya dengan ahli sunnah wal jama'ah, ialah mazhab yang benar, dan kedua mazhab tersebut sudah ada sejak awal Islam," katanya di sebuah acara TV.
Sebagai sebuah ordo agama, Syi’ah dinyatakan sesat dan bukan bagian dari Islam, karena keyakinan serta doktrinnya yang menghina Nabi Shallallahu 'Alaihi wa Sallam  dan para shahabat. Indoktrinasi Syi’ah menyatakan bahwa: Imam Syi’ah maksum dan derajatnya lebih tinggi dari Rasulullah, Al-Qur’an yang ada sekarang palsu, para shahabat Nabi semuanya pendusta karena itu semua hadits shahih dalam kitab hadits kaum Muslimin dianggap palsu. Dan mereka menganggap para khalifah selain Ali karramallahu wajhah adalah para perampas kekuasaan kekhalifahan. Dan yang paling menjijikkan, mereka melakukan  mut’ah alias kawin kontrak.
Oleh karena itu, ulama Islam menyatakan bahwa Syi’ah bukan Islam. Di antara ulama besar yang menyatakan demikian adalah: 1) Imam Ahmad bin Hambal, 2) Imam Malik, 3) Imam Syafi’i, 4) Al-Bukhari, 5) Abu Hamid Muhammad Al-Muqaddasi, 6) Ibnu Katsir, 7) Ibnu Taimiyah dll. Abu Zur’ah Ar-Razi mengatakan: “Bila Anda melihat seseorang mencela salah seorang shahabat Rasulullah Saw, maka ketahuilah orang tersebut adalah zindiq. Karena ucapannya itu berakibat membatalkan Al-Qur’an dan As-Sunnah.”
Selain itu, ormas Islam Indonesia juga menyatakan ajaran Syi’ah sesat dan menyesatkan.   Rakernas MUI 4 Jumadil Akhir 1404 H/7 Maret 1984 M di Jakarta, MUI telah merekomendasikan perlunya umat Islam bangsa Indonesia waspada terhadap menyusupnya paham Syi’ah yang memiliki perbedaan-perbedaan pokok dengan ajaran Islam Ahlu Sunnah (pengikut Qur’an dan Sunnah).
PBNU pernah mengeluarkan surat resmi Nomor: 724/A. II. 03/10/1997, 12 Rabiul Akhir 1418 H/14 Oktober 1997 M yang ditandatangani Rais Aam KH. M. Ilyas Ruhiat dan Katib Aam KH. M. Drs. Dawam Anwar. Mengingatkan kepada bangsa Indonesia agar tidak terkecoh oleh propagandis-propagandis Syi’ah, dan perlunya umat Islam bangsa Indonesia mengetahui perbedaan prinsipil ajaran Syi’ah dengan Islam.
Departemen Agama RI (sekarang Kemenag RI) telah mengeluarkan Surat Edaran Nomor: D/BA. 01/4865/1983, 5 Desember 1983 tentang, “Hal ihwal Mengenai Golongan Syi’ah” menyatakan bahwa ajaran Syi’ah tidak sesuai bahkan bertentangan dengan ajaran Islam.
Berdasarkan alasan dan fakta di atas, maka sebagai institusi penegak Syari’ah Islam, Majelis Mujahidin menyampaikan pernyataan syar’iyah sebagai berikut:
  1. Bahwa Syi’ah bukan dari golongan Islam. Siapa saja yang tidak menganggap Syi’ah sesat berarti dia sesat.
  2. Pemerintah, MUI dan ormas Islam supaya melakukan penelitian tuntas terhadap ajaran-ajaran Syi’ah berdasarkan kitab-kitab induk mereka, tanpa terkecoh dengan perbuatan, aktifitas, maupun taqiyah pengikut Syi’ah. Sehingga perbedaan paham ataupun penyimpangan ajarannya dapat diketahui secara publik.
  3. Supaya pemerintah segera menyelesaikan kasus pembakaran padepokan ordo Syi’ah di Madura secara menyeluruh dan adil dengan melakukan investigasi secara cermat sebab-sebab terjadinya peristiwa tersebut.
  4. Majelis Mujahidin mengusulkan diadakan perdebatan ilmiah dengan para pentolan Syi’ah, guna menguji pengakuan kebenaran maupun kebatilan ajaran Syi’ah. Jika mereka tidak mau merespon usulan ini, hal itu mengindikasikan adanya iktikad yang tidak baik, menyembunyikan penyimpangan dan permusuhannya terhadap Islam dan kaum Muslimin.
Jogjakarta, 4 Januari 2012
Lajnah Tanfidziyah Majelis Mujahidin Indonesia (MMI)

Irfan S  Awwas (Ketua)             M. Shabbarin Syakur (Sekretaris)
Read more... Bukti Nyata Syi'ah Bukan Islam

Perbedaan mendasar Syiah & Sunni

Banyak orang yang menyangka bahwa perbedaan antara Ahlussunnah Waljamaah dengan Syiah Imamiyah Itsna Asyariyah (Ja’fariyah) dianggap sekedar dalam masalah khilafiyah Furu’iyah, seperti perbedaan antara NU dengan Muhammadiyah, antara Madzhab Syafi’i dengan Madzhab Maliki.
Karenanya dengan adanya ribut-ribut masalah Sunni dengan Syiah, mereka berpendapat agar perbedaan pendapat tersebut tidak perlu dibesar-besarkan. Selanjutnya mereka berharap, apabila antara NU dengan Muhammadiyah sekarang bisa diadakan pendekatan-pendekatan demi Ukhuwah Islamiyah, lalu mengapa antara Syiah dan Sunni tidak dilakukan?.

Oleh karena itu, disaat Muslimin bangun melawan serangan Syiah, mereka menjadi penonton dan tidak ikut berkiprah.
Apa yang mereka harapkan tersebut, tidak lain dikarenakan minimnya pengetahuan mereka mengenai aqidah Syiah Imamiyah Itsna Asyariyah (Ja’fariyah). Sehingga apa yang mereka sampaikan hanya terbatas pada apa yang mereka ketahui.
Semua itu dikarenakan kurangnya informasi pada mereka, akan hakikat ajaran Syiah Imamiyah Itsna Asyariyah (Ja’fariyah). Disamping kebiasaan berkomentar, sebelum memahami persoalan yang sebenarnya.
Sedangkan apa yang mereka kuasai, hanya bersumber dari tokoh-tokoh Syiah yang sering berkata bahwa perbedaan Sunni dengan Syiah seperti perbedaan antara Madzhab Maliki dengan Madzhab Syafi’i.
Padahal perbedaan antara Madzhab Maliki dengan Madzhab Syafi’i, hanya dalam masalah Furu’iyah saja. Sedang perbedaan antara Ahlussunnah Waljamaah dengan Syiah Imamiyah Itsna Asyariyah (Ja’fariyah), maka perbedaan-perbedaannya disamping dalam Furuu’ juga dalam Ushuul.
Rukun Iman mereka berbeda dengan rukun Iman kita, rukun Islamnya juga berbeda, begitu pula kitab-kitab hadistnya juga berbeda, bahkan sesuai pengakuan sebagian besar ulama-ulama Syiah, bahwa Al-Qur’an mereka juga berbeda dengan Al-Qur’an kita (Ahlussunnah).
Apabila ada dari ulama mereka yang pura-pura (taqiyah) mengatakan bahwa Al-Qur’annya sama, maka dalam menafsirkan ayat-ayatnya sangat berbeda dan berlainan.
Sehingga tepatlah apabila ulama-ulama Ahlussunnah Waljamaah mengatakan : Bahwa Syiah Imamiyah Itsna Asyariyah (Ja’fariyah) adalah satu agama tersendiri.
Melihat pentingnya persoalan tersebut, maka di bawah ini kami nukilkan sebagian dari perbedaan antara aqidah Ahlussunnah Waljamaah dengan aqidah Syiah Imamiyah Itsna Asyariyah (Ja’fariyah).
1. Rukun Islam
Rukun Islam Ahlussunnah kita ada 5:
  1. Syahadatain
  2. As-Sholah
  3. As-Shoum
  4. Az-Zakah
  5. Al-Haj
Rukun Islam Syiah juga ada 5 tapi berbeda:
  1. As-Sholah
  2. As-Shoum
  3. Az-Zakah
  4. Al-Haj
  5. Al wilayah
2. Rukun Iman
Rukun Iman Ahlussunnah ada enam:
  1. Iman kepada Allah
  2. Iman kepada Malaikat-malaikat Nya
  3. Iman kepada Kitab-kitab Nya
  4. Iman kepada Rasul Nya
  5. Iman kepada Yaumil Akhir / hari kiamat
  6. Iman kepada Qadar, baik-buruknya dari Allah.
Rukun Iman Syiah ada 5 :
  1. At-Tauhid
  2. An Nubuwwah
  3. Al Imamah
  4. Al Adlu
  5. Al Ma’ad
3. Syahadat
Ahlussunnah mempunyai Dua kalimat syahada, yakni: “Asyhadu An La Ilaha Illallah wa Asyhadu Anna Muhammadan Rasulullah”.
Syiah mempunyai tiga kalimat syahadat, disamping “Asyhadu an Laailaha illallah, wa asyhadu anna Muhammadan Rasulullah”, masih ditambah dengan menyebut dua belas imam-imam mereka.
4. Imamah
Ahlussunnah meyakini bahwa para imam tidak termasuk rukun iman. Adapun jumlah imam-imam Ahlussunnah tidak terbatas. Selalu timbul imam-imam, sampai hari kiamat.Karenanya membatasi imam-imam hanya dua belas (12) atau jumlah tertentu, tidak dibenarkan.
Syiah meyakini dua belas imam-imam mereka, dan termasuk rukun iman. Karenanya orang-orang yang tidak beriman kepada dua belas imam-imam mereka (seperti orang-orang Sunni), maka menurut ajaran Syiah dianggap kafir dan akan masuk neraka.
5. Khulafaur Rasyidin 
Ahlussunnah mengakui kepemimpinan khulafaurrosyidin adalah sah. Mereka adalah: a) Abu Bakar, b) Umar, c) Utsman, d) Ali radhiallahu anhum
Syiah tidak mengakui kepemimpinan tiga Khalifah pertama (Abu Bakar, Umar, Utsman), karena dianggap telah merampas kekhalifahan Ali bin Abi Thalib (padahal Imam Ali sendiri membai’at dan mengakui kekhalifahan mereka).
6. Kemaksuman Para Imam
Ahlussunnah berpendapat khalifah (imam) adalah manusia biasa, yang tidak mempunyai sifat Ma’shum. Mereka dapat saja berbuat salah, dosa dan lupa, karena sifat ma’shum, hanya dimiliki oleh para Nabi. Sedangkan kalangan syiah meyakini bahwa 12 imam mereka mempunyai sifat maksum dan bebas dari dosa.
7. Para Sahabat
Ahlussunnah melarang mencaci-maki para sahabat. Sedangkan Syiah mengangggap bahwa mencaci-maki para sahabat tidak apa-apa, bahkan berkeyakinan, bahwa para sahabat setelah Rasulullah SAW wafat, mereka menjadi murtad dan tinggal beberapa orang saja. Alasannya karena para sahabat membai’at  Sayyidina Abu Bakar sebagai Khalifah.
8. Sayyidah Aisyah
Sayyidah Aisyah istri Rasulullah sangat dihormati dan dicintai oleh Ahlussunnah. Beliau adalah termasuk ummahatul Mu’minin. Syiah melaknat dan  mencaci maki Sayyidah Aisyah, memfitnah bahkan mengkafirkan beliau.
9. Kitab-kitab hadits
Kitab-kitab hadits yang dipakai sandaran dan rujukan Ahlussunnah adalah Kutubussittah : Shahih Bukhari, Shahih Muslim, Sunan Abi Dawud, Sunan At-Tirmidz, Sunan Ibnu Majah dan Sunan An-Nasa’i. (kitab-kitab tersebut beredar dimana-mana dan dibaca oleh kaum Muslimin sedunia).
Kitab-kitab hadits Syiah hanya ada empat : a) Al Kaafi, b) Al Istibshor, c) Man Laa Yah Dhuruhu Al Faqih, dan d) Att Tahdziib. (Kitab-kitab tersebut tidak beredar, sebab kebohongannya takut diketahui oleh pengikut-pengikut Syiah).
10. Al-Quran
Menurut Ahlussunnah Al-Qur’an tetap orisinil dan tidak pernah berubah atau diubah. Sedangkan syiah menganggap bahwa Al-Quran yang ada sekarang ini tidak orisinil. Sudah dirubah oleh para sahabat (dikurangi dan ditambah).
11. Surga
Surga diperuntukkan bagi orang-orang yang taat kepada Allah dan Rasul Nya. dan Neraka diperuntukkan bagi orang-orang yang tidak taat kepada Allah dan Rasul Nya. Menurut Syiah, surga hanya diperuntukkan bagi orang-orang yang cinta kepada Imam Ali, walaupun orang tersebut tidak taat kepada Rasulullah. Dan neraka diperuntukkan bagi orang-orang yang memusuhi Imam Ali, walaupun orang tersebut taat kepada Rasulullah.
12. Raj’ah
Aqidah raj’ah tidak ada dalam ajaran Ahlussunnah. Raj’ah ialah besok di akhir zaman sebelum kiamat, manusia akan hidup kembali. Dimana saat itu Ahlul Bait akan balas dendam kepada musuh-musuhnya.
Raj’ah adalah salah satu aqidah Syiah, dimana diceritakan bahwa nanti diakhir zaman, Imam Mahdi akan keluar dari persembunyiannya. Kemudian dia pergi ke Madinah untuk membangunkan Rasulullah, Imam Ali, Siti Fatimah serta Ahlul Bait yang lain. Setelah mereka semuanya bai’at kepadanya, diapun selanjutnya membangunkan Abu Bakar, Umar, Aisyah. Kemudian ketiga orang tersebut disiksa dan disalib, sampai mati seterusnya diulang-ulang sampai  ribuan kali, sebagai balasan atas perbuatan jahat mereka kepada Ahlul Bait.
Orang Syiah mempunyai Imam Mahdi sendiri, yang berlainan dengan Imam Mahdi yang diyakini oleh Ahlussunnah, yang akan membawa keadilan dan kedamaian.
13. Mut’ah
Mut’ah (kawin kontrak), sama dengan perbuatan zina dan hukumnya haram. Sementara Syiah sangat dianjurkan mut’ah dan hukumnya halal. Halalnya Mut’ah ini dipakai oleh golongan Syiah untuk mempengaruhi para pemuda agar masuk Syiah. Padahal haramnya Mut’ah juga berlaku di zaman Khalifah Ali bin Abi Thalib.
14. Khamr
Khamer (arak) najis menurut Ahlussunnah. Menurut Syiah, khamer itu suci.
15. Air Bekas Istinjak
Air yang telah dipakai istinja’ (cebok) dianggap tidak suci, menurut ahlussunnah (sesuai dengan perincian yang ada). Menurut Syiah air yang telah dipakai istinja’ (cebok) dianggap suci dan mensucikan.
16. Sendekap
Diwaktu shalat meletakkan tangan kanan diatas tangan kiri hukumnya sunnah. Menurut Syiah meletakkan tangan kanan diatas tangan kiri sewaktu shalat dapat membatalkan shalat. (jadi shalatnya bangsa Indonesia yang diajarkan Wali Songo oleh orang-orang Syiah dihukum tidak sah dan batal, sebab meletakkan tangan kanan diatas tangan kiri).
17. Amin Sesudah Fatihah
Mengucapkan Amin diakhir surat Al-Fatihah dalam shalat adalah sunnah. Menurut Syiah mengucapkan Amin diakhir surat Al-Fatihah dalam shalat dianggap tidak sah dan batal shalatnya. (Jadi shalatnya Muslimin di seluruh dunia dianggap tidak sah, karena mengucapkan Amin dalam shalatnya).
Beberapa perbedaan lain syiah dengan Ahlussunah :
  1.  Membolehkan taqiyyah (berdusta). Saat berdebat dan berdakwah, Syi'ah ber-taqiyyah menipu ummat Islam dengan memberi kesan bahwa ajaran mereka "sama" dengan ajaran Islam. 
  2. Tidak bertauhid. Mengatakan Imam mereka menciptakan, menentukan syurga /neraka, mengampuni dosa, dst
  3. Berlebihan terhadap Imam. Mengatakan Imam mereka mengetahui hal ghaib, menjadi pelindung dunia, dst
  4. Menuhankan Imam mereka. Mengatakan Boleh berdo'a kepada Imam, mengatakan Imam dapat mengabulkan do'a
  5. Mengkafirkan seluruh sahabat Nabi. Kecuali empat orang sahabat saja ('Ali, Miqdad, Ammar, dan Salman)
  6. Merubah ayat-ayat Al-Qur'an. Sesuai dengan keinginan dan nafsu para ulama Syi'ah (sesuai tafsiran mereka tentang suatu perkara hukum diterbitkan oleh selain sekte Syi'ah adalah palsu, termasuk Qur'an yang diterbitkan di Makkah, Madinah, Mesir dan Indonesia.
  7. Meyakini dakwah Nabi telah gagal. Sehingga masih butuh panduan para imam versi Syi'ah
  8. Meyakini para Imam bebas dari dosa. Sehingga semua perkataan dan perbuatannya tidak bisa salah
  9. Membuat-buat ibadah karangan sendiri. Seperti menyayat kepala dan badan hingga berdarah.
Demikian telah kami nukilkan beberapa perbedaan antara aqidah Ahlussunnah Waljamaah dan aqidah Syiah Imamiyah Itsna Asyariyah (Ja’fariyah). Harapan kami semoga pembaca dapat memahami benar-benar perbedaan-perbedaan tersebut. Selanjutnya pembaca yang mengambil keputusan (sikap). Masihkah mereka akan dipertahankan sebaga Muslimin dan Mukminin ? (walaupun dengan Muslimin berbeda segalanya).
Sebenarnya yang terpenting dari keterangan-keterangan diatas adalah agar masyarakat memahami benar-benar, bahwa perbedaan yang ada antara Ahlussunnah dengan Syiah Imamiyah Itsna Asyariyah (Ja’fariyah) itu, disamping dalam Furuu’ (cabang-cabang agama) juga dalam Ushuul (pokok/ dasar agama).
Apabila tokoh-tokoh Syiah sering mengaburkan perbedaan-perbedaan tersebut, serta memberikan keterangan yang tidak sebenarnya, maka hal tersebut dapat kita maklumi, sebab mereka itu sudah memahami benar-benar, bahwa Muslimin Indonesia tidak akan terpengaruh atau tertarik pada Syiah, terkecuali apabila disesatkan (ditipu). Oleh karena itu, sebagian besar orang-orang yang masuk Syiah adalah orang-orang yang tersesat, yang tertipu oleh bujuk rayu tokoh-tokoh Syiah.
Akhirnya, setelah kami menyampaikan perbedaan-perbedaan antara Ahlussunnah dengan Syiah, maka dalam kesempatan ini kami menghimbau kepada Alim Ulama serta para tokoh masyarakat, untuk selalu memberikan penerangan kepada umat Islam mengenai kesesatan ajaran Syiah. Begitu pula untuk selalu menggalang persatuan sesama Ahlussunnah dalam menghadapi rongrongan yang datangnya dari golongan Syiah. Serta lebih waspada dalam memantau gerakan Syiah didaerahnya. Sehingga bahaya yang selalu mengancam persatuan dan kesatuan bangsa kita dapat teratasi.
Selanjutnya kami mengharap dari aparat pemerintahan untuk lebih peka dalam menangani masalah Syiah di Indonesia. Sebab bagaimanapun, kita tidak menghendaki apa yang sudah mereka lakukan, baik di dalam negri maupun di luar negri, terulang di negara kita. Semoga Allah selalu melindungi kita dari penyesatan orang-orang Syiah dan aqidahnya. Amin.

sumber : link1link2
Read more... Perbedaan mendasar Syiah & Sunni

Senin, 29 Oktober 2012

Buat jupe-merda jelang tanding (04-11-2012)

Mereka memang jagoan di liga, belum terkalahkan dari musim lalu di Serie A. Di prediksi akan superior juga di Eropa musim ini tapi sayang mereka melempem di Eropa dan jadi "badut". Diharapkan bawa nama Serie A agar nama Serie A di Eropa kembali ke posisi terhormat nya lagi, malah gagal total hingga saat ini.
Atau jangan2 faktor itu lagi yang menghambat mereka gagal mendapat hasil maksimal di Eropa? Memang nya pengadil2 lapangan terbaik di Eropa bisa "dimainkan" juga?
Atau perlu "mengontak" Presiden UEFA sekaligus legenda mereka, Michel Platini untuk "membantu"??


Mereka selalu mengatakan kami "mengemis", untuk mendapatkan gelar kami hanya bisa mengarapkan hibah dari pengadilan, kami "pencuri" gelar tim lain.
Padahal jika ditilik lebih jauh lagi, ternyata itu hanya semacam "defense" dari mereka untuk menutupi "sisi gelap" mereka selama ini.
Kita bermain logika saja, jikalau kami adalah hanya sekumpulan orang yang ingin mendapat gelar secara cuma2, secara
"mengemis" untuk hanya sekedar menambah jumlah trofi kami, maka sudah hari ini kami ingin mengambil hak kami dari yang telah apa kami berikan ke Torino pasca insiden Superga puluhan tahun lalu padahal saat itu kami lagi ingin memburu jumlah trofi mereka. Namun ternyata, kami memberi gelar sah kami kepada Torino secara ikhlas, karena kami tahu Torino lah yang layak juara saat itu, meski kami lah yang juara sah di akhir musim.
Kisah kami ini beda dengan ciri khas rival kita satu ini. "Memaksa" memakai 3 bintang di jersey kebanggaan mereka. Dengan cara seperti itu, mereka seakan2 secara tidak langsung tidak menghargai keputusan pengadilan FIGC dan juga terutama tidak menghargai apa yang seharusnya memang kami dapatkan.
Mohon maaf jika ada salah kata, karena ini semua memang fakta yang ada.
Ini bukan fakta yang mengada2, seperti yang mereka katakan akan membongkar semua fakta bahwa kami adalah salah satu dalang di tahun 2005 juga, tapi nyatanya tidak terbukti hingga sampai saat ini.


Sirik melihat mereka bermain di Kasta tertinggi Eropa dan kita musim ini hanya yang kedua? Untuk apa sirik? Sudah 12 tahun berturut2 kami lolos ke kasta tertinggi itu dan itu menjadi rekor baru lagi sebagai tim Italia pertama yang lolos ke Liga Champions dengan raihan jumlah sebanyak itu secara beruntun, meski akhirnya terputus musim ini.
Membantu mengangkat koefisien Italia dan Serie A meskipun
hanya lewat Europa League mungkin bisa lebih dihargai ketimbang mereka yang di daulat sebagai pionir/pemimpin untuk mengangkat koefisien Italia dan Serie A melewati Bundesliga lagi tapi malah melempem dan seperti tidak bisa berbuat banyak padahal mereka superior di domestik.
Namun apa mau dikata, itulah fenomena yang terjadi sekarang. :)

sumber : Interisti Indonesia
Read more... Buat jupe-merda jelang tanding (04-11-2012)

Profil singkat Andrea Stramaccioni

Tanggal lahir : 9 Januari 1976 (umur 36)
Tempat lahir : Roma, Italia
Posisi bermain : Pemain Belakang

Stramaccioni adalah Mantan pemain belakang klub Bologna, Italia musim 1994-1995 yang bermain di Serie C1 dan dilatih oleh Renzo Ulivieri. Namun musim itu adalah musim pertama dan terakhirnya dalam karirnya sebagai pemain, setelah ia mendapatkan cidera lutut parah.

Lulusan fakultas hukum Universitas La Sapienza Roma dengan tesis tentang hukum dagang klub olahraga yang terdaftar di bursa efek dengan subjek penelitian situasi ekonomi yang berkembang di A.S. Roma.

Awal Karir Pelatih :

Setelah karirnya sebagai pemain sepak bola terhenti, Stramaccioni mengikuti kursus kepelatihan pemain junior pada 2003.

Ia menjadi pelatih sepak bola dibeberapa tim yunior atau amatir. Saat berusia 25 tahun, membawa timnya AZ Sport Junior menjuarai kejuaran amatir di kota Roma. Setelah itu Stramaccioni pindah melatih Romulea yang merupakan klub pertamanya dilevel junior hingga tahun 2005 dengan beberapa prestasi. Pada periode itu pula, Stramaccioni juga menjabat sebagai pencari bakat dan pemantau tim lawan untuk klub Crotone yang saat itu dilatih oleh Gian Piero Gasperini.
Roma Primavera

Pada tahun 2005 Stramaccioni bergabung dengan staf kepelatihan Roma primavera atas rekomendasi langsung dari Bruno Conti. Dibawah asuhannya Roma primavera memenangkan dua gelar nasional primavera di dua tingkatan berbeda pada tahun 2007 dan 2010.

Pada 9 Mei 2009, Stramaccioni memperoleh lisensi kepelatihan UEFA tingkat A yang membuatnya memenuhi syarat sebagai pelatim tim junior dan tim amatir, namun tidak bisa menjadi pelatih kepala untuk tim Serie A dan Serie B, kecuali sebagai pelatih sementara ataupun wakil pelatih. Untuk melengkapi kekurangannya itu, seorang pelatih harus memperoleh lisensi kepelatihan Pro UEFA. Pada saat bersamaan Roberto Samaden (Direktur Akademi Sepakbola Inter Milan sejak 2006) juga mengikuti kursus tersebut.
Inter Milan Primavera

Setelah kepergian Fulvio Pea untuk menjadi pelatih kepala Sassuolo di musim panas 2011, Roberto Samaden dan Ernesto Paolillo (CEO Inter Milan) menawarkan Stramaccioni untuk menjadi pelatih Inter Milan Primavera, dan ia menerimanya. Inter Milan harus bergerak cepat untuk mendapatkan jasa Stramaccioni dengan memberikan kebebasan merancang program kepelatihan primavera, karena banyak tim yang menginginkan jasanya termasuk tim nasional Italia U-17.

Pada 25 Maret 2012, Inter Milan Primavera menjuarai NextGen series (setara dengan Piala Champions level junior) setelah menang adu penalti dengan Ajax Amsterdam Junior di London, Inggris.
Inter Milan

Saat yang bersamaan dengan kemenangan di NextGen series, tim utama Inter Milan kalah 2-0 dengan Juventus pada pertandingan lanjutan Liga Serie A, keesokan harinya 26 Maret 2012, Massimo Moratti[4] dan sebagian besar pejabat tinggi klub yang turut berpesta di London, memutuskan untuk memecat Claudio Ranieri dan mempromosikan Stramaccioni menjadi pelatih tim utama.[5]

Penunjukan ini menjadikannya sebagai pelatih ke-6 termudah Inter Milan atau yang termuda dalam 65 tahun terakhir.[6] Stramaccioni menjadi pelatih klub sebesar Inter Milan saat berusia 36 tahun dan tanpa pengalaman menangani tim besar ataupun tim utama, menjadikannya sebagai pelatih tak dikenal (terbukti dari belum terdaftarnya nama "Andrea Stramaccioni" di web Wikipedia beberapa jam setelah diresmikan sebagai Pelatih Inter Milan). Karena belum memiliki lisensi kepelatihan Pro UEFA, saat ini Stramaccioni akan bekerjasama dengan wakil pelatih Giuseppe Baresi.

Debutnya memimpin Inter Milan berakhir dengan kemenangan 5-4 atas Genoa di Stadion San Siro, pertandingan ini diwarnai dengan 9 gol, 2 kartu merah untuk masing-masing tim, dan 4 penalti yang 3 diantaranya untuk tim lawan serta Hattrick dari Diego Milito.

Penerapan Taktik

Skema formasi favorit yang dipilih adalah 4-2-3-1, meskipun di beberapa pertandingan Inter Milan Primavera juga dapat berubah menjadi 4-4-1-1 atau 4-3-1-2. Disesuaikan dengan karakteristik penyebaran pemain, tanpa pemaksaan bergerak. Perfeksionis, pekerja keras dan motivator ulung, dia juga maniak dalam penyusunan skema yang ditetapkan. Pengalaman sebagai pemandu bakat dan pemantau tim lawan membuatnya selalu bekerja secara sistematis dan tercatat seperti halnya sistem yang diterapkan José Mourinho.
 
sumber : Dunia Interisti
Read more... Profil singkat Andrea Stramaccioni

Rabu, 17 Oktober 2012

Mawar Putih

Laksana mendung teriring gerimis
Duka sepi menjelma tanpa bisa tertepis
Terpesona rindu ternaungi tangis

Jalanku hampa tanpa tertuju
Anganku menjelma beradu pilu
Mimpikupun terselimut sendu

Namun meskinya harapku semu
Tak pernah bisa aku jemu untuk sekedar mengingatmu

Mawar putihku
Untaianmu tepiskan segala ego angkuhku
Warnai kembali mahligai kehampaanku
Meski indahmu hanya bisa kupandang
Namun bagiku, tlah cukup untuk bisa slalu kukenang

Dan kini...
Untaianmu sisakan duri
Tertancap dalam disetiap jemari

Mawar putihku
Kenapa kini kau seolah membenciku
Ketika gundah hampir membias meninggalkanku
Salahkah aku pandangimu?
Atau tak bolehkah untukku sekedar mengagumi keindahanmu?

Andai kau hanya anggapku seorang pemimpi rindu
setidaknya ijinkan aku sekedar kagumimu dalam mimpiku

Tapi biarlah...
Mungkin hanya ini yang bisa kukenang
Seuntai mawar putih yang indah saat kupandang
Setangkai duri yang coba kugenggam

-Agustus 27 2007-
Read more... Mawar Putih

Selasa, 09 Oktober 2012

Foto Skuad Inter dari masa ke masa




1.squad inter tahun 1909-1910 (di tahun ini inter merengkuh scudetto yg pertama)



2.squad inter tahun 1931



3.squad inter tahun 1937-1938 (di tahun ini inter merengkuh scudetto yg ke 4)



4.squad inter tahun 1938-1939 (di tahun ini inter juara copa italia yg pertama)



5.squad inter tahun 1939-1940 (inter meraih scudetto yg ke 5)



6.squad inter tahun 1950-1951



7.squad inter tahun 1952-1953 (inter meraih scudetto yg ke 6)



8.squad inter tahun 1962-1963 (inter meraih scudetto yg ke 8)


9.squad inter tahun 1964-1965 (inter meraih scudetto yg ke 9)



10.squad inter tahun 1963-1964 dan 1964-1965 (inter meraih juara liga champions 2x berturut2 gan)



11.squad inter tahun 1964 dan 1965 again (juga meraih piala Piala Interkontinental 2x berturut2 ckckckckck)



12.squad inter tahun 1965-1966 (meraih scudetto yg ke 10)



13.squad inter tahun 1979-1980 (meraih scudetto yg ke 12)
Spoilerfor perayaan scudetto ke12:




14.squad inter tahun 1980-1981



15.
Spoilerfor squad inter tahun 1984-1985:




16.
Spoilerfor squad inter tahun 1988:




17.
Spoilerfor squad inter tahun 1990-1991:




18.squad inter tahun 1993-1994 (di tahun ini inter meraih juara piala uefa yg ke 2)
Spoilerfor perayaan uefa cup:

Sumber :  http://livebeta.kaskus.co.id/thread/000000000000000015620772/
Read more... Foto Skuad Inter dari masa ke masa